tinggal di tanah kelahiran sendiri seperti tingga di tempat asing
tanah kelahiran sendiri kini di penuhi orang orang asing
yang kian lama kian mengusur orang orang pribumi
tersudutkan dan tersingkirkan karna tak punya ketrampilan
dilempar di tendang dan dibuang ke sana kemari
ya itulah kami bung
di acuhkan seperti sampah yang tak bermanfaat
akhirnya kolong jembatan dan bantaran sungai jadi tempat kami
padahal ini tanah kelahiran kami
padahal ini tempat kami di besarkan
kenapa kami yang jadi korban pembangunan kekuasaan
kenapa harus kami yang dikorbankan
katanya itu semua hanya demi kemajuan
tapi kemajuan siapa?
ya mereka yang berkuasa , Bukan kami
kami di kolong jembatan dan bantaran sungai itu bukan kemajuan
tapi kemunduran bagi kami
ya beginilah kini kami
terasingkan di tanah kelahiran sendiri
tanah kelahiran sendiri kini di penuhi orang orang asing
yang kian lama kian mengusur orang orang pribumi
tersudutkan dan tersingkirkan karna tak punya ketrampilan
dilempar di tendang dan dibuang ke sana kemari
ya itulah kami bung
di acuhkan seperti sampah yang tak bermanfaat
akhirnya kolong jembatan dan bantaran sungai jadi tempat kami
padahal ini tanah kelahiran kami
padahal ini tempat kami di besarkan
kenapa kami yang jadi korban pembangunan kekuasaan
kenapa harus kami yang dikorbankan
katanya itu semua hanya demi kemajuan
tapi kemajuan siapa?
ya mereka yang berkuasa , Bukan kami
kami di kolong jembatan dan bantaran sungai itu bukan kemajuan
tapi kemunduran bagi kami
ya beginilah kini kami
terasingkan di tanah kelahiran sendiri
Comments
Post a Comment