Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2019

Nikmati saja jalan hidupmu

Ku nikmati langkah kakiku Arah tujuan tak tentu Ku nikmati jalanku Bersama lika liku Ku nikmati setiap tetes keringat Bau asam selalu melekat Ku nikmati panas Hujan datang belom sempat bergegas Ku melangkah dijalan bersama keringat diant ara teriknya panas Arah tujuan penuh lika liku bersama bau asam yang terganti guyuran air hujan Begitulah jalan hidup tak akan pernah menentu

Sekedar bertanya pada angan kosong

Tak cukup untuk sekedar bertanya Di ujung kelam sinar purnama Berlari menjauhi cakrawala Di ujung pesisir hilangnya tanya Sendu hasrat membelenggu jiwa Sepi senyum tawa jenaka tiada Sesekali ingat aroma rasa Diantara tembok beton menutup mata Keringat terbiaskan cahaya Langit mendung mengiringi dewa Pudarkan api tanpa sisa sisa

Semua saling terkait

Garis terbentuk dari susunan titik titik yang menyatu. Titik terbentuk dari tekanan pada sudut bidang yang  terfokuskan Tekanan terbentuk dari dua gaya yang berbeda saling berbenturan Gaya terbentuk dari interaksi yang menyebabkan perubahan Interaksi terbentuk dari dua sudut obyek yang mempengaruhi Obyek terbentuk dari titik fokus yang mampu di perhatikan 

Semua selalu terbalik

Secarik kertas putih Tertulis nama terang Yang menghapus kesucian Diantara sebuah ketulusan Goresan tinta hitam Melekat dalam bayang bayang Hapuskan angan angan Diantara sebuah kepalsuan Rangkaian kata-kata Membentuk syair bersama sajak Langkah puisi diantar irama hapus cerita yang sulit di cerna otak

Merenung adalah cara terbaik menemukan solusi

Biarkanlah Jika ku harus diam Biarlah aku diam bersama kenangan Jika ku harus pergi Biarlah aku pergi dengan kesetiaan Jika ku harus meninggalkan Biarlah aku meninggalkan dengan bayang kenangan Jika ku harus berlari Biarlah aku berlari dengan harapan hidup ini Jika ku harus bermimpi Biarlah aku bermimpi dengan imajinasi Jika ku harus merenungi Biarlah aku merenungi dengan senyum hati Biarlah Biarlah Biarkanlah aku di sini bersama kesalahan Karya fokeamnesta

Semua hanya teka teki

Sebait dalam kolong Lihat apa yang kau lihat Gelombang berderu deru Angin yang menyapu rasa hangat Hujan yang mengendapkan debu Dengar Apa yang kau dengar Warna yang pudar oleh sinar Cahaya yang bergetar Tulisan dalam gambar Baca Apa yang kau baca Langkah kaki di udara Senyum yang beraroma Luka yang menggoda Tak akan mampu melihat bumi Meski kau berdiri di atasnya Tak akan mampu mendengar hati Meski kau mencoba mendekatinya Tak akan mampu membaca gerak pikiran Meski kau coba memahami isi gerakan Semua hanya teka teki di balik kolong Berbentuk lingkaran di dalam hexagonal Semua hanya kata kata kosong Di balik kata yang mampu merusak akal By : foke amnesta

Sungguh tega tuanmu meninggalkanmu

Siapa tuanmu Sampah siap tuanmu Hingg a tega meninggalkanmu Sampah siap tuanmu Hingga tega mengabaikanmu Sungguh tega tuanmu Pergi tanpa peduli terhadapmu Sungguh tega tuanmu Berlalu tanpa mau mengajakmu Kenapa dulu tuanmu ingin memilikimu Kalau akhirnya kau di cuekin begitu Kenapa dulu tuanmu ingin membawamu Kalau akhirnya kau dilupakan tuanmu Sungguh berat penderitaanmu Dibenci sendiri oleh tuanmu By. Fokeamnesta